Selasa, 09 Maret 2010

FISOIOLOGI MENYUSUI

FISOIOLOGI MENYUSUI
  • Dipacu oleh meningkatnya produksi prolaktin dan oksitosin sebagai respons terhadap stimulasi hisapan mulut bayi (sucking).
  • Dengan meningkatnya prolaktin, terjadi produksi air susu, sementara oksitosin menyebabkan kontraksi mammae yang membantu pengeluaran air susu.
  • Oksitosin juga berfungsi meningkatkan kontraksi uterus sehingga membantu involusi. Setelah tercapai tingkat kontraksi tertentu, kadar prolaktin dan oksitosin menurun kembali (feedback negatif ?), sehingga produksi dan pengeluaran berhenti.
  • Produksi ASI dirangsang melalui "let down reflex" yaitu rangsang puting - hipofisis - prolaktin - kelenjar susu.
  • Demikian juga oksitosin akan keluar sebagai hormon yang memompa mioepitel duktus mamaria. Pada saat menyusui mungkin ibu merasakan ngilu / kontraksi di daerah uterus karena pengaruh oksitosin yang meningkat juga terhadap uterus.

o Refleks prolaktin

  • Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf sensoris yang terdapat pada putting susu terangsang.
  • Rangsangan ini akan dikirim ke otak (hipotalamus) yang akan memacu keluarnya hormon prolaktin yang kemudian akan merangsang sel-sel kelenjar payudara untuk memproduksi ASI.
  • Jadi makin sering bayi mengisap, makin banyak prolaktin yang dilepas dan makin banyak ASI yang diproduksi.
  • Rangsangan yang ditimbulkan oleh isapan bayi waktu menyusu diantar pula ke bagian lain dari otak yang akan melepaskan hormon oksitosin.
  • Oksitosin akan memacu sel-sel otot yang mengelilingi jaringan kelenjar dan salurannya untuk berkontraksi, sehingga memeras air susu keluar hingga mencapai sinus laktiferus di balik areola, untuk kemudian menuju putting susu.
  • Dengan demikian terjadi "areolar engorgement" (pembengkakan). Kadang-kadang tekanan karena kontraksi otot itu begitu kuat sehingga air susu keluar dari putting menyembur dan dapat membuat bayi tersedak.
  • Keluarnya air susu karena kontraksi otot tersebut disebut "let down reflex".
  • Melalui refleks inilah terjadi pula kontraksi rahim yang membantu lepasnya plasenta (ari-ari) dan mengurangi perdarahan.
  • Oleh karena itu setelah bayi dilahirkan, kalau keadaan memungkinkan sebaiknya bayi segera disusukan ibunya (kontak dini).
  • Terjadinya refleks aliran dipengaruhi oleh jiwa ibu.
  • Rasa kuatir atau kesusahan akan menghambat refleks tersebut. Sebaliknya, tidak jarang, refleks ini terjadi pula bila sang ibu mendengar bayinya menangis, melihat foto bayinya atau sedang teringat pada bayinya saat berada jauh dari bayinya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar