Perubahan emosi secara normal pada kehamilan mengalami fluktuasi antara emosi positif dan negatif (riley 1995) dan menurut Johnstone (1994), mencakup hal-hal berikut:
Trimester 1:
Kesenangan,kebahagiaan,kegembiraan
Kecemasan, kekecewaan
Ambivalen
Emosi yg labil
Peningkatan femininitas
Dianggap sebagai masa penentuan
80% wanita pada trimester ini mengalami: kecewa,menolak, gelisah, depresi dan murung.
Validasi kehamilan dilakukan berulang-ulang
TRIMESTER 2:
Dikatakan sebagai periode pancaran kesehatan
Perasaan sejahtera, terutama saat efek fisiologis spt kelelahan, mual dan muntah mulai menghilang
Meningkatnya rasa keterikatan dg janin; dampak USG yg menimbulkan gambaran bagi calon orang tua dpt meningkatkan pengalaman
Stress dan kecemasan mengenai skrining ANC dan pemeriksaan diagnostik
Peningkatan kebutuhan pengetahuan dan informasi sbg persiapan seiring dg mendekatnya waktu persalinan
Adanya perasan untuk mengurangi komitmen pekerjaan.
Dalam trimester 2 ini dibagi juga dalam 2 fase
*Pra-Quickening:
@ Quickening:menunjukkan adanya kehidupan terpisah antara ibu sebagai dirinya sendiri dan yang berbeda dari ibunya
@ terjadi pada akhir trimester1 dan selama trimester 2 dan akan berakhir setelah terjadi perubahan identitas diri
@ wanita akan mengalami dan mengevaluasi kembali semua aspek hubungan yang ia alami dg ibunya
@ Mengalami konflik berupa kompetisi dg ibunya agar dapat terlihat sbg ibu yang “baik”
*Pasca Quickening
Trimester 3(periode penantian)
Hilang / meningkatnya libido
Gangguan citra tubuh
Dampak psikologis akibat ketidaknyamanan fisiologis, misalnya yeri punggung, nyeri epigastrik
Kecemasan akan persalinan
Kecemasan mengenai abnormalitas pd janin yg dapat mengganggu tidur/menyebabkan mimpi buruk
Peningkatan kerentanan terhadap peristiwa penting dalam hidup, misal kondisi keuangan, kurang dukungan pasangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar