Kamis, 25 Maret 2010

perubahan psikologi pada ibu hamil

Perubahan emosi secara normal pada kehamilan mengalami fluktuasi antara emosi positif dan negatif (riley 1995) dan menurut Johnstone (1994), mencakup hal-hal berikut:
Trimester 1:
Kesenangan,kebahagiaan,kegembiraan
Kecemasan, kekecewaan
Ambivalen
Emosi yg labil
Peningkatan femininitas
Dianggap sebagai masa penentuan
80% wanita pada trimester ini mengalami: kecewa,menolak, gelisah, depresi dan murung.
Validasi kehamilan dilakukan berulang-ulang
TRIMESTER 2:
Dikatakan sebagai periode pancaran kesehatan
Perasaan sejahtera, terutama saat efek fisiologis spt kelelahan, mual dan muntah mulai menghilang
Meningkatnya rasa keterikatan dg janin; dampak USG yg menimbulkan gambaran bagi calon orang tua dpt meningkatkan pengalaman
Stress dan kecemasan mengenai skrining ANC dan pemeriksaan diagnostik
Peningkatan kebutuhan pengetahuan dan informasi sbg persiapan seiring dg mendekatnya waktu persalinan
Adanya perasan untuk mengurangi komitmen pekerjaan.
Dalam trimester 2 ini dibagi juga dalam 2 fase
*Pra-Quickening:
@ Quickening:menunjukkan adanya kehidupan terpisah antara ibu sebagai dirinya sendiri dan yang berbeda dari ibunya
@ terjadi pada akhir trimester1 dan selama trimester 2 dan akan berakhir setelah terjadi perubahan identitas diri
@ wanita akan mengalami dan mengevaluasi kembali semua aspek hubungan yang ia alami dg ibunya
@ Mengalami konflik berupa kompetisi dg ibunya agar dapat terlihat sbg ibu yang “baik”
*Pasca Quickening

Trimester 3(periode penantian)
Hilang / meningkatnya libido
Gangguan citra tubuh
Dampak psikologis akibat ketidaknyamanan fisiologis, misalnya yeri punggung, nyeri epigastrik
Kecemasan akan persalinan
Kecemasan mengenai abnormalitas pd janin yg dapat mengganggu tidur/menyebabkan mimpi buruk
Peningkatan kerentanan terhadap peristiwa penting dalam hidup, misal kondisi keuangan, kurang dukungan pasangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar