Kamis, 25 Maret 2010

Melakukan asuhan pada klien dalam keadaan kritis

Kehilangan (Loss)
Suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terjadi perubahan dalam hidup atau berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,baik sebagian atau keseluruhan.

Jenis-jenis kehilangan
1.Kehilangan objek eksternal misalnya:kecurian atau kehancuran akibat bencana alam
2.Kehilangan lingkungan yang dikenal misalnya: kehilangan karena berpindah rumah, dirawat dirumah sakit atau berpindah pekerjaan
3.Kehilangan sesuatu atau individu yang berarti misalnya kehilangan keluarga atau teman dekat
4.Kehilangan suatu aspek diri misalnya kehilangan anggota tubuh dan fungsi psikologisnya/fisik
5.Kehilangan hidup misalnya kehilangan karena kematian anggota keluarga,teman dekat

Dampak kehilangan
1.Pada masa anak-anak, kehilangan dapat mengancam kemampuan untuk berkembang, kadang-kadang akan timbul regresi, serta merasa takut saat ditinggalkan/dibiarkan kesepian
2.Pada masa remaja/dewasa muda, kehilangan dapat menimbulkan disintegrasi dalam keluarga
3.Pada masa dewasa tua, kehilangan khususnya karena kematian pasangan hidup, dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat hidup individu yang ditinggalkan.

Berduka (Grieving)
Istilah kehilangan mencakup dua hal yaitu berduka(grieving) dan berkabung (mourning)
Berduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan
Berkabung merupakan periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka

Jenis-jenis berduka
Berduka normal, terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap kehilangan, misalnya kesedihan,kemarahan,menangis,kesepian dan menarik diri aktivitas untuk sementara.
Berduka antisipatif yaitu proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau kematian yang sesungguhnya terjadi,misalnya ketika menerima diagnosis terminal.
Berduka yang rumit, dialami oleh individu yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal. Masa berkabung seolah-olah tidak kunjung berakhir sehingga dapat mengancam hubungan individu yang bersangkutan dengan individu lain.
Berduka tertutup yaitu kedukaan dengan kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka,misalnya kehilangan pasangan karena AIDS.

Kematian (Death) dan Sekarat (Dying)
Kematian merupakan suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda kematian yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat,yang dapat terjadi dini dan lanjut.
Sekarat (Dying) merupakan suatu kondisi pasien saat sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal.

perubahan psikologi pada ibu hamil

Perubahan emosi secara normal pada kehamilan mengalami fluktuasi antara emosi positif dan negatif (riley 1995) dan menurut Johnstone (1994), mencakup hal-hal berikut:
Trimester 1:
Kesenangan,kebahagiaan,kegembiraan
Kecemasan, kekecewaan
Ambivalen
Emosi yg labil
Peningkatan femininitas
Dianggap sebagai masa penentuan
80% wanita pada trimester ini mengalami: kecewa,menolak, gelisah, depresi dan murung.
Validasi kehamilan dilakukan berulang-ulang
TRIMESTER 2:
Dikatakan sebagai periode pancaran kesehatan
Perasaan sejahtera, terutama saat efek fisiologis spt kelelahan, mual dan muntah mulai menghilang
Meningkatnya rasa keterikatan dg janin; dampak USG yg menimbulkan gambaran bagi calon orang tua dpt meningkatkan pengalaman
Stress dan kecemasan mengenai skrining ANC dan pemeriksaan diagnostik
Peningkatan kebutuhan pengetahuan dan informasi sbg persiapan seiring dg mendekatnya waktu persalinan
Adanya perasan untuk mengurangi komitmen pekerjaan.
Dalam trimester 2 ini dibagi juga dalam 2 fase
*Pra-Quickening:
@ Quickening:menunjukkan adanya kehidupan terpisah antara ibu sebagai dirinya sendiri dan yang berbeda dari ibunya
@ terjadi pada akhir trimester1 dan selama trimester 2 dan akan berakhir setelah terjadi perubahan identitas diri
@ wanita akan mengalami dan mengevaluasi kembali semua aspek hubungan yang ia alami dg ibunya
@ Mengalami konflik berupa kompetisi dg ibunya agar dapat terlihat sbg ibu yang “baik”
*Pasca Quickening

Trimester 3(periode penantian)
Hilang / meningkatnya libido
Gangguan citra tubuh
Dampak psikologis akibat ketidaknyamanan fisiologis, misalnya yeri punggung, nyeri epigastrik
Kecemasan akan persalinan
Kecemasan mengenai abnormalitas pd janin yg dapat mengganggu tidur/menyebabkan mimpi buruk
Peningkatan kerentanan terhadap peristiwa penting dalam hidup, misal kondisi keuangan, kurang dukungan pasangan

Selasa, 09 Maret 2010

FISOIOLOGI MENYUSUI

FISOIOLOGI MENYUSUI
  • Dipacu oleh meningkatnya produksi prolaktin dan oksitosin sebagai respons terhadap stimulasi hisapan mulut bayi (sucking).
  • Dengan meningkatnya prolaktin, terjadi produksi air susu, sementara oksitosin menyebabkan kontraksi mammae yang membantu pengeluaran air susu.
  • Oksitosin juga berfungsi meningkatkan kontraksi uterus sehingga membantu involusi. Setelah tercapai tingkat kontraksi tertentu, kadar prolaktin dan oksitosin menurun kembali (feedback negatif ?), sehingga produksi dan pengeluaran berhenti.
  • Produksi ASI dirangsang melalui "let down reflex" yaitu rangsang puting - hipofisis - prolaktin - kelenjar susu.
  • Demikian juga oksitosin akan keluar sebagai hormon yang memompa mioepitel duktus mamaria. Pada saat menyusui mungkin ibu merasakan ngilu / kontraksi di daerah uterus karena pengaruh oksitosin yang meningkat juga terhadap uterus.

o Refleks prolaktin

  • Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf sensoris yang terdapat pada putting susu terangsang.
  • Rangsangan ini akan dikirim ke otak (hipotalamus) yang akan memacu keluarnya hormon prolaktin yang kemudian akan merangsang sel-sel kelenjar payudara untuk memproduksi ASI.
  • Jadi makin sering bayi mengisap, makin banyak prolaktin yang dilepas dan makin banyak ASI yang diproduksi.
  • Rangsangan yang ditimbulkan oleh isapan bayi waktu menyusu diantar pula ke bagian lain dari otak yang akan melepaskan hormon oksitosin.
  • Oksitosin akan memacu sel-sel otot yang mengelilingi jaringan kelenjar dan salurannya untuk berkontraksi, sehingga memeras air susu keluar hingga mencapai sinus laktiferus di balik areola, untuk kemudian menuju putting susu.
  • Dengan demikian terjadi "areolar engorgement" (pembengkakan). Kadang-kadang tekanan karena kontraksi otot itu begitu kuat sehingga air susu keluar dari putting menyembur dan dapat membuat bayi tersedak.
  • Keluarnya air susu karena kontraksi otot tersebut disebut "let down reflex".
  • Melalui refleks inilah terjadi pula kontraksi rahim yang membantu lepasnya plasenta (ari-ari) dan mengurangi perdarahan.
  • Oleh karena itu setelah bayi dilahirkan, kalau keadaan memungkinkan sebaiknya bayi segera disusukan ibunya (kontak dini).
  • Terjadinya refleks aliran dipengaruhi oleh jiwa ibu.
  • Rasa kuatir atau kesusahan akan menghambat refleks tersebut. Sebaliknya, tidak jarang, refleks ini terjadi pula bila sang ibu mendengar bayinya menangis, melihat foto bayinya atau sedang teringat pada bayinya saat berada jauh dari bayinya itu.

PAYUDARA

PAYUDARA
 Letak normal payudara bagian atas dari iga kedua atau ketiga sampai bagian bawah di iga keenam atau ketujuh.
 Payudara atau mammae terdiri dari jaringan kelenjar (glandula mamaria), fibrosa, dan lemak.
 Jaringan kelenjar ini dibagi menjadi
1. Pars Sekretorius, yaitu tubulus dan alveolus (yang menghasilkan susu) dan
2. Pars Ekskretorius atau duktus (saluran untuk mengeluarkan susu).
 Payudara bagian tengah dibatasi sternum dan di lateral dibatasi linea aksilaris anterior, sampai bisa sejauh batas anterior muskulus latisimus dorsi.
 Sebagian besar jaringan kelenjar payudara berada pada daerah kuadran lateral atas.
 Payudara tersusun atas sejumlah lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.
 Kelenjar payudara berada di antara lapisan superfisial dan profundal dari fascia superfisialis, serta ditutupi oleh lapisan dalam fascia superfialis, dimana dari lapisan superfisial fascia superfisialis, terdapat ligamen cooper yang turun ke jaringan kelenjar payudara
 Setiap payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus dari jaringan kelenjar
 Kelenjar mama merupakan kelenjar kulit khusus yang terletak didalam jaringan bawah kulit (subkutan)
 Sebuah lobus diliputi jaringan interlobaris yang mengandung banyak lemak
 Setiap lobus terbuat dari ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoli atau acini
 Alveoli (alveolus dan acinus singular) menghasilkan susu dan substansi lainnya selama masa menyusui.
 Sebagai hasilnya, terdapat 15-20 saluran puting susu, mengakibatkan banyak lubang pada puting susu
 Duktus interlobar bermuara kedalam duktus interlobular yang kemudian bersatu membentuk sebuah saluran keluar dari setiap lobus yang disebut duktus laktiferus
 Duktus laktiferus berjalan melewati putting dan melebar didekat ujungnya pada puncak putting membentuk sinus laktiferus
 Setiap lubang berdiameter 2-4 mm (0,08-0,16 inci). Lemak dan jaringan penghubung mengelilingi bola-bola jaringan kelenjar

Senin, 08 Maret 2010

Philosofi asuhan kebidanan

Philosofi asuhan kebidanan

merupakan keyakinan/pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka pikiran dalam memberikan asuhan kepada klien

Tujuh aspek yang diyakini oleh bidan

Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan

Keyakinan tentang perempuan

Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya

Keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan.

Keyakinan tentang asuhan

Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan

Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya

Filosofi Kebidanan Berprinsip Pada Prinsip Askeb yang meliputi :

Proses kelahiran mrp suatu yg fisiologis

Non Intervensi/cara sederhana

Aman, berdasarkan evidence based

Orientasi pada ibu scr komprehensif

Menjaga privasi/kerahasiaan ibu

Membantu ibu dlm menciptakan proses yg fisiologis

Memberi informasi, penjelasan dan konseling yg cukup

Mensupport ibu dan kel agar aktif

Menghormati praktek (adat, keyakinan dan agama)

Menghormati kes fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu

Usaha promosi dan prevention

Jumat, 05 Maret 2010

anatomi fisiologi reproduksi wanita

ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

Referensi

· Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 21, Jakarta, EGC, hal 33 - 39

· Llewellyn, 2002, Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal 17 - 20.

· Prawirohadjo, S, 2005, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Balai Pustaka Sarwono Prawirohadjo, hal 57 – 60.

· Hacker, Moore, Esensial Obstetri dan Ginekologi, Edisi 2. Jakarta : EGC, 2001. hal 41 – 49.

· Sastrawinata, S. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung, Bagian Obstetri Ginekologi FK Universitas Padjadjaran, hal 11 - 27

Anatomi Genetalia Interna

Genitalia interna adalah : alat reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis.

Bagian – bagian genitalia Interna:

  1. Vagina
  2. Uterus
  3. Tuba pallopi
  4. ovarium

VAGINA

Vagina: Merupakan saluran muskulo membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva.

Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum.

Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan didinding bagian belakangnya sekitar 11cm.

Pada dinding vagina terdapat lipatan – lipatan yang berjalan sirkuler dan disebut rugae, terutama pada bagian bawah vagina.Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang.Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tidak mempunyai kelenjar – kelenjar sama sekali hingga tidak menghasilkan lendir,mungkin lebih baik disebut kulit.Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari serviks. Pada puncak (ujung) vagina yang menonjol pada bagian dalam disebut dengan porsio.

Puncak vagina dibagi menjadi 4 bagian:

· Fornik anterior

· Fornik posterior

· fornik lateral kanan dan kiri.

Vagina mempunyai vaal penting:

  1. sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah waktu haid dan sekret uterus.
  2. sebagai alat persetubuh.
  3. sebagai jalan lahir waktu partus.

Sel – sel dari lapisan atas epitel vagina mengandung glykogen. Glikogen ini menghasilkan asam susu oleh karena adanya basil – basil doderlein hingga vagina mempunyai reaksi asam dengan PH = 4,5 dan ini memberikan proteksi terhadap infasi kuman – kuman.

UTERUS

Merupakan jaringan bangian otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung kemih dan rectum.Dinding depan dan belakang dan bagian atas tertutup peritoneum,sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih.Bentuk uterus seperti bola lampu. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas.

Ada 2 macam ostium uteri internum:

Ostium uteri internum anatomikum yang betul - betul merupakan batas antara canalis servikalis dan cavum uteri.

Ostium uteri internum histologikum ialah, tempat pada kanalis servikalis dimana selaput lendir cavum uteri berubah menjadi selaput lendir serviks. Tempat ini letaknya sedikit di bawah ostium uteri internum anatomikum.

Bagian serviks antara ostium uteri internum anatomikum dan ostium uteri internum histologikum disebut ithmus uteri. Bagian tersebut dapat melebar selama kehamilan dan disebut segmen bawah uterus.

Uterus terdiri dari 2 bagian :

a) Servik uteri

· Bagian serviks di bawah istmus uteri.

· Berdasarkan perlekatan dengan vagina terbagi 2 yaitu : porsio dan bagian supravagina.

b) Korpus uteri

· Korpus uteri terdiri dari beberapa bagian:

· Istmus uteri : tempat dimana kanalis endoserviks membuka ke kavum uteri.

· Kornu : tempat bermuara kedua tuba fallopi yaitu dibagian superior dan lateral.

· Fundus : bagian atas uterus yang berbentuk konveks diantara kedua Kornu

Dinding rahim dibagi menjadi
3 lapisan

· Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian luar.

· Myometrium (lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal. Terdiri dari otot – otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar pada saat persalinan.

· Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi cavum uteri.

Sikap dan letak uterus di tengah – tengah rongga panggul dipertahankan oleh:

· Tonus uterus sendiri.

· Ligament – ligament dari uterus.

· Otot – otot dasar panggul.

Ligament – ligament uterus adalah:

  • Ligamentum latum
  • Ligamentum rotundum
  • Ligamentum infundibulo pelvikum
  • Ligamentum cardinale
  • Ligamentum sakrouterinum
  • Ligamentum vesiko uterinum

Letak uterus

  • Ante dan retrofleksi uteri
  • Ante dan retroversio uteri
  • Positio
  • Torsio

Tuba Fallopi

Tuba Fallopi:merupakan organ dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm.

Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian

· Pars interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari ostium internum tubae.

· Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit.

· Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan berbentuk

· Pars infundibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut fimbriae tubae.

Ovarium

Ovarium terdiri dari 2 bagian :

a. Korteks ovarii

Mengandung folikel primordial. Berbagi fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraf.Terdapat korpus luteum dan albikan.

b. Medulla ovarii

Terdapat pembuluh darah dan limfe.Terdapat serat syaraf.

Genetalia Eksterna
adalah : alat reproduksi wanita yang terletak di perineum.

Bagian – bagian genitalia eksterna

1. Mons Veneris

Bagian yang menonjol diatas simpisis yang ditutupi oleh rambut kemaluan pada wanita dewasa.

2. Labia Mayora atau Bibir Besar

Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong yang mengecil kearah bawah terdiri dari jaringan lemak. Kebawah dan kedepan bertemu dan membentuk kommisura posterior.

3. Labia Minora (Bibir-bibir kecil)

Suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Kedepan kedua bibir kecil bertemu dan membentuk diatas klitoris preputium klitoridis.

4. Klitoris

Merupakan organ reproduksi yang besarnya sebesar kacang ijo sangat peka karena banyak mengandung syaraf, ini merupakan bagian yang paling sensitive dalam meneriman rangsangan seksual.

5. Vestibulum

Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh

· Kedua bibir kecil

· Bagian atas klitoris

· Bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil

Pada vestibulum juga terdapat beberapa muara, yaitu :

· Urethra

· Dua lubang saluran kelenjar bartholoni

· Dua lubang saluran kelenjar skene

6. Kelenjar Bartholini

Kelenjar yang penting yang berada pada daerah vagina dan vulva, karena dapat mengeluarkan lendir.Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.

7. Himen (Selaput dara)

Merupakan jaringan yang menutupi bagian vagina, bersifat rapuh dan mudah robek.Himen ini berlubang yang berfungsi sebagai saluran dari lendir yang dikeluarkan oleh uterus dan darah saat menstruasi.Bentuk himen seperti bulan sabit dan berlubang-lubang.